Efektifitas Vaksin Immunoglobulin Y (Ig Y) Dalam Kuning Telur Ayam (Gallus Gallus Domesticus) Terhadap Ekspresi IL-1ß Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinjeksi Bakteri Porphyromonas Gingival

Porphyromonas gingivalis adalah bakteri gram-negatif yang terdapat di dalam rongga mulut dan berperan penting dalam patogenesis dari periodontitis kronis yang menyebabkan inflamasi disertai dengan kerusakan jaringan pendukung gigi. Periodontitis merupakan kondisi inflamasi pada jaringan pendukung gigi karena mikroorganisme yang spesifik atau kelompok mikroorganisme spesifik, mengakibatkan rusaknya ligamen periodontal dan tulang alveolar dan juga ditandai dengan penambahan kedalaman probing, resesi gingiva atau keduanya. Immunoglobulin ayam yang terbentuk dalam darah sebagai akibat paparan antigen kemudian ditransfer ke dalam kuning telur ayam. IL-1ß merupakan sitokin yang memainkan peranan penting dalam proses peradangan, dan merupakan kunci mediator inflamasi dalam penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas vaksin Immunoglobulin Y (Ig Y) dalam kuning telur ayam (Gallus gallus domesticus) terhadap kadar IL-1ß pada tikus wistar yang diinjeksi P.gingivalis. Pemberian vaksin dilakukan dengan alasan bahwa dibidang kedokteran gigi upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut sangatlah jarang. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik menggunakan randomize post test only control group desain pada 30 ekor tikus putih Rattus norvegicus strain wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-) sebagai kontrol normal tanpa perlakuan, kontrol positif (K+) diberikan pemberian OMP P.gingivalis tanpa pemberian vaksin, kelompok P1, P2, P3 merupakan kelompok perlakuan dengan pemberian OMP P.gingivalis dan vaksin immunoglobulin Y dengan dosis 15 μg/ml , 30 μg/ml, 45 μg/ml. Analisis yang digunakan adalah One Way Analisis Of Variance (ANNOVA) dilanjutkan dengan Pos Hoc Tukey dan uji korelasi-regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar IL-1ß pada semua kelompok terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) yang menunjukkan terdapat perbedaan kadar IL-1ß pada (K-) dengan (K+). Dosis efektif vaksin didapatkan pada pemberian 15 μg/ml karena dapat menurunkan kadar IL-1ß secara signifikan dibandingkan dengan (K+). Hasil uji korelasi regresi terdapat pengaruh yang signifikan (p=0,00 , r= 0,480) pada vaksinasi immunoglobulin Y terhadap IL-1ß. Semakin tinggi dosis IgY yang diberikan, kadar IL-1ß semakin menurun