Faktor Resiko Usia Dan Jenis Kelamin Terhadap Timbulnya Osteoartritis Lutut Pada Masyarakat Kota Malang (Studi Komunitas Dengan Kuisioner Who-Ilar Copcord)

Osteoartritis merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Perempuan memiliki resiko dua kali lipat terkena cedera dan osteoartritis pada lutut dibandingkan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor resiko usia dan jenis kelamin terhadap terjadinya osteoartritis lutut pada masyarakat Kota Malang. Metodologi : Multistage random sampling penduduk Kota Malang dari bulan September 2015 sampai Maret 2016, dengan wawancara mengenai keluhan nyeri yang diderita menggunakan kuisioner adaptasi dari WHO-ILAR COPCORD. Hasil : Didapatkan responden sebanyak 2067 orang yang terdiri dari 1037 (50,2%) sehat tanpa keluhan nyeri apapun dan 1030 orang (49,8%) memiliki keluhan nyeri. Dari total sampel yang memiliki keluhan nyeri tersebut, sebanyak 296 orang (28,5%) menderita osteoarthritis lutut, sedangkan sisanya sebanyak 741 orang (71,5%) menderita nyeri muskuloskeletal lain. Golongan usia diatas 64 tahun memiliki resiko paling tinggi untuk menderita osteoartritis lutut, yaitu 25,2 kali lebih beresiko daripada golongan usia 15-24 tahun (95% CI = 7,831-81,254). Golongan usia 35-44 tahun memiliki resiko 3,6 kali lebih beresiko daripada golongan usia 15-24 tahun (95% CI = 1,094-12,124) untuk menderita osteoartritis lutut. Golongan usia 45-54 tahun memiliki resiko 10,8 kali lebih beresiko daripada golongan usia 15-24 tahun (95% CI = 3,375-34,823) untuk menderita osteoartritis lutut. Golongan usia 55-64 tahun memiliki resiko 13,4 kali lebih beresiko daripada golongan usia 15-24 tahun (95% CI = 4,172-43,156) untuk menderita osteoartritis lutut. Perempuan memiliki resiko 1,9 kali lebih besar mengalami osteoartritis lutut dibandingkan dengan laki-laki (95% CI = 0,47-9,714). Kesimpulan : Usia dan jenis kelamin mempunyai faktor resiko terjadinya osteoartritis lutut