Uji Potensi Larvasida Dan Pupasida Dekok Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Terhadap Aedes Sp.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan disebabkan virus Dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes. Salah satu upaya pengendalian vektor DBD adalah dengan memutus siklus hidup nyamuk pada stadium larva dan pupa dengan menggunakan insektisida nabati. Daun kemangi (Ocimum sanctum) mengandung alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, eugenol, triterpenoid, dan minyak atsiri, yang diduga mempunyai potensi sebagai larvasida dan pupasida Aedes sp. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi dekok daun kemangi (Ocimum sanctum.) sebagai larvasida dan pupisida terhadap larva dan pupa Aedes sp serta mengetahui kadar LC50, LC95, LT50, dan LT95. Dalam penelitian ini dilakukan 5 kali perlakuan yaitu 35%, 50%, 65%, kontrol positif (abate 1%), dan kontrol negatif (aquades) dengan masing-masing dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali pada larva maupun pupa. Interval waktu yang diamati pada larva dan pupa yaitu menit ke-5, 10, 15, 30, 45, 60, 120, 240, 480, 720, 1440. Metode yang digunakan adalah eksperimental-post test only control group design. Hasil uji Kruskals Wallis menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah larva maupun pupa Aedes sp yang mati pada kelompok waktu pengamatan dan kelompok konsentrasi (p < 0,05). Hasil Analisis probit didapatkan LC50 sebesar 5,181%, LC95 sebesar 22,390%, LT50 pada menit ke-287,603, LT95 pada menit ke-640,190 pada larvasida dan LC50 sebesar 2,753%, LC95 sebesar 15,202%, LT50 pada menit ke-183,303 , LT95 pada menit ke-453,295 pada pupasida. Sehingga dapat disimpulkan dekok daun kemangi memilki potensi sebagai larvasida maupun pupasida Aedes sp