Pengaruh Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Kultivar Gunung Kawi terhadap Kadar Serum Trigliserida pada Tikus Model Diabetes Mellitus.

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Diabetes mellitus digambarkan sebagai gangguan metabolisme dari beberapa etiologi yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dengan gangguan karbohidrat, lemak dan protein yang dihasilkan dari kerusakan pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Dislipidemia adalah salah satu faktor resiko utama untuk penyakit kardiovaskular pada diabetes melitus. Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lipid berupa peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida (TG), peningkatan low density lipoprotein (LDL) dan kadar high density lipoprotein (HDL) yang rendah. Pigmen antosianin merupakan salah satu jenis flavonoid yang penting dan telah banyak diteliti memilik efek yang menguntungkan terhadap sel-sel pada mamalia. Ternyata flavonoid mampu memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah, dapat mengurangi kepekaan LDL terhadap pengaruh radikal bebas,bersifat hipolipidemik, peningkatan aktivitas enzim lipoprotein lipase (LPL) sehingga akan meningkatkan ambilan TG untuk jaringan dan mengurangi kadar TG darah, antiinflamasi serta sebagai antioksidan yang baik. Dilakukan penelitian eksperimental menggunakan Post Test-Only Control Group Design untuk mengetahui pengaruh ekstrak antosianin ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap kadar Trigliserida. Penelitian dilakukan terhadap tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan (n=20) yang dibagi menjad 5 kelompok: 3 kelompok dosis ekstrak antosianin (10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, 80 mg/kgBB) dan 2 kelompok kontrol (normal dan diabetes mellitus). Induksi diabetes mellitus dilakukan dengan pemberian diet tinggi lemak dan injeksi streptozotocin. Penelitian dilakukan selama 6 minggu. Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata bermakna terhadap kadar Trigliserida tikus (p=0.731). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak antosianin ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) tidak dapat menurunkan kadar Trigliserida tikus wistar model diabetes mellitus pada penelitian ini