Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Akseptor Pada Penggunaan Kb Suntik 3 Bulan Dmpa (Depo Medroxy Progesterone Acetate) (Studi Dilakukan Di Puskesmas Kota Malang)

KB suntik DMPA yang disuntikan setiap 3 bulan merupakan kontrasepsi suntik yang paling digemari oleh kebanyakan akseptor. Pengetahuan akseptor pada penggunaan KB suntik 3 bulan DMPA mempengaruhi kepatuhan akseptor. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dari seseorang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulan DMPA, serta pengaruh sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional. Pengambilan sampel akseptor menggunakan purposive sampling dan stratified random sampling untuk menentukan sampel puskesmas. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 akseptor yang diambil dari 5 puskesmas yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi menjadi sampel dalam penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga Mei 2016. Digunakan metode analisis korelasi Somer’s d untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan akseptor KB suntik DMPA dan Mann-Whitney untuk sumber informasi dan tingkat pengetahuan. Hasil penelitian menunjukan dari 80 akseptor memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 37,5%, cukup sebanyak 38,75%, dan tinggi sebanyak 23,75%. Dari hasil korelasi, didapatkan nilai p sebesar 0,015 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,283 untuk tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan, dan nilai p sebesar 0,027 untuk sumber informasi dan tingkat pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif, linear, lemah antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dan terdapat pengaruh sumber informasi terhadap tingkat pengetahuan akseptor KB pada penggunaan KB suntik 3 bulan DMPA