Uji Efek Antifungi Ekstrak Ethanol Kulit Buah Delima Merah (Punica Granatum Linn.) Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro

Jamur Candida albicans dikenal sebagai penyebab terbanyak infeksi pada vagina. Sekitar 75% wanita pernah mengalami satu kali gejala infeksi vulvovaginal kandidiasis dan diantaranya mengalami infeksi berulang. Obat antifungi menimbulkan efek samping yang tidak nyaman. Kulit buah delima merah (Punica granatum Linn.) kaya akan kandungan senyawa kimia antara lain, polifenol, flavonoid, dan tannin yang diduga sebagai zat antifungi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak ethanol kulit buah delima merah memiliki efek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Sampel diperoleh dari isolat jamur di Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Konsentrasi ekstrak yang dipakai yaitu 0%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15%, 17,5%, 20%, dan 22,5%. Metode yang digunakan adalah metode dilusi tabung. Hasil statistik one way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan konsentrasi ekstrak ethanol kulit buah delima merah terhadap jumlah koloni jamur Candida albicans (p<0,05). Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang erat antara konsentrasi ekstrak dengan jumlah koloni (Korelasi, r = -0,879: p<0,05). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak ethanol kulit buah delima merah mempunyai efek antifungi terhadap Candida albicans dengan Kadar Bunuh Minimal (KBM) adalah 22,5%