Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Seksual Remaja dengan Keikutsertaan Remaja di Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) SMAN 8 Malang

Berdasarkan data BKKBN pada tahun 2009 35,9% remaja di empat kota besar (Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya) mempunyai teman yang sudah pernah melakukan hubungan seks pranikah dan 6,9% responden telah melakukan hubungan seks pranikah. Pemerintah Indonesia mengembangkan program Pusat Infomasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR). Program ini bertujuan membantu remaja agar memiliki status sistem reproduksi yang sehat melalui pemberian informasi, pelayanan konseling, rujukan medis dan pendidikan kecakapan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku seksual remaja dengan keikutsertaan remaja di Pusat Informasi Dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) SMAN 8 Malang. Penelitian ini menggunakan metode studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan metode Purposive Sampling sebesar 30 responden yang mengikuti PIK KRR, dan metode Stratified Random Sampling sebesar 30 responden yang tidak mengikuti PIK KRR. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada bulan Januari 2016. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan tingkat pengetahuan remaja dan uji Fisher’s Exact Test untuk melihat perbedaan perilaku seksual remaja. Peneliti menemukan, pada remaja yang mengikuti PIK KRR 100% responden berpengetahuan baik dan 93% responden berperilaku seksual tidak berisiko sedangkan pada remaja yang tidak mengikuti PIK KRR 97% responden berpengetahuan baik dan 83% responden berperilaku tidak beresiko. Dari hasil uji statistik didapatkan p value sebesar 0.471 untuk tingkat pengetahuan dan p value sebesar 0.424 untuk perilaku seksual remaja. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dan perilaku seksual dengan keikutsertaan remaja di PIK KRR SMAN 8 Malang