Hubungan Perilaku Oral Hygiene Dengan Status Nutrisi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Kelurahan Sumbersari Malang

Perilaku Oral Hygiene memiliki fungsi yang penting bagi peningkatan kualitas hidup lansia. Lansia yang jarang melakukan perilaku oral hygiene akan mengakibatkan penumpukan bakteri yang akan menyebabkan gangguan gigi dan mulut. Gangguan gigi dan mulut akan mempengaruhi nafsu makan serta asupan makan lansia yang menurun, sehingga menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dan akan berdampak pada status nutrisi serta kesehatan tubuh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Perilaku Oral Hygiene dengan Status Nutrisi pada Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sumbersari Malang, dengan menggunakan metode cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah lansia di Posyandu Kelurahan Sumbersari Malang yang berjumlah 127 orang. Pengambilan sampel di lakukan dengan simple random. Instrumen pengumpulan data adalah lembar kuesioner serta lembar hasil pengukuran status nutrisi melaui pengukuran tinggi badan atau rentang lengan serta berat badan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai minimal perilaku oral hygiene responden adalah 35 dan nilai maksimalnya adalah 68 dengan mean 52,3. Nilai minimum untuk status nutrisi adalah 16,49 dan nilai maksimalnya 33,02 dengan mean 22,31. Uji statistik Pearson menunjukan adanya hubungan signifikasi dengan p value (0,000) < α (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku oral hygiene terhadap status nutrisi pada lansia di posyandu lansia Kelurahan Sumbersari Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini di sarankan agar lansia lebih meningkatkan perilaku oral hygiene yang salah satunya adalah frekuensi membersihkan gigi dan mulut agar asupan makan lansia dapat lebih meningkat yang nantinya akan memperbaiki status nutrisi lansia