Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Peletekan (Ruellia Tuberosa L.) Terhadap Volume Edema Tikus Rattus Novergicus Galur Wistar Model Inflamasi

Survey nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik, didapatkan 15,6% masyarakat Indonesia menggunakan obat tradisional dalam menyembuhkan penyakitnya sendiri dan jumlah pemakaian ini meningkat menjadi 31,7% pada tahun 2001. Daun peletekan adalah tanaman tropis yang mengandung saponin. Secara empiris tanaman ini digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional dengan khasiatnya sebagai anti diabetes, anti piretik, anti hipertensi, penghilang rasa dahaga (thirst-quenching) (Francis et al., 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun peletekan dapat digunakan sebagai antiinflamasi, menemukan dosis terbaik, mengetahui pada menit keberapa terjadi puncak inflamasi telapak kaki tikus yang diinduksi oleh carrageen dan pada menit keberapa dapat menurunkan volume edema telapak kaki tikus. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun peletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap volume edema tikus Rattus novergicus galur wistar model inflamasi. Sehingga daun peletekan dapat digunakan sebagai kandidat obat antiinflamasi. Dosis terbaik yang menimbulkan efek antiinflamasi pada penelitian ini adalah 300mg/kg. Puncak inflamasi terjadi pada menit ke 30 pemberian ekstrak daun peletekan per oral 1. Daun peletekan menunjukkan penurunan volume edema yang signifikan pada menit ke 60 pemberian ekstrak daun peletekan per oral 1