Perbandingan Potensi Bioinsektisida Antara Ekstrak Etanol Daun Serai (Andropogon Nardus) Dan Ekstrak Etanol Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) Terhadap Lalat Chrysomyia Sp. Dengan Metode Semprot

Penyakit Infeksi adalah salah satu masalah penyakit utama di Indonesia. Salah satunya disebarkan oleh lalat Chrysomyia. Lalat Chrysomyia dimasukkan dalam fillum Arthropoda atau binatang beruas, dan memiliki pulvilli disetiap ujung kaki yang bisa mengakibatkan kotoran mudah menempel sehingga lalat dapat menyebarkan bakteri dan kotoran tersebut yang bisa mengakibatkan wabah penyakit. Pencegahan sangatlah penting untuk mencegah penyebaran penyakit, salah satunya menggunakan bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan potensi bioinsektisida antara ekstrak etanol daun serai (Andropogon Nardus) dan ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus Aurantiifolia) terhadap lalat Chrysomyia sp. Penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium untuk melihat efek bioinsektisa ekstrak etanol daun serai (Andropogon Nardus) dan ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus Aurantiifolia) sebagai bioinsektisida terhadap lalat chrysomyia dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan dengan pembanding malation 0,28% sebagai kontrol positif dan Larutan Aseton sebagai kontrol negatif. Rancang Penelitian ini adalah true experimental-posttest only control group desain, dengan subjek penelitian yaitu lalat Chrysomyia yang didapat dari Lab parasit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi efektif esktrak etanol daun serai (Andropogon Nardus) yang digunakan sehingga dapat mematikan lalat hingga 100% (LD100) adalah sebesar 20.17% pada jam 7 manakala konsentrasi efektif esktrak etanol daun JERUK NIPIS (Citrus Aurantiifolia) mempunyai LD100 sebesar 29.38% . Kesimpulannya Potensi ekstrak etanol daun serai (Andropogon nardus) memiliki potensi yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol daun jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) sebagai bioinsektisida terhadap lalat Chrysomyia sp