Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Teremulsi Self-emulsifying Drug Delivery System Terhadap Ekspresi GLUT4 Pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 (DM Tipe 2) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang diderita oleh 6,9 persen penduduk Indonesia yang komplikasinya meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Curcumin yang terkandung dalam ekstrak kunyit (Curcuma domestica) memiliki kemampuan menurunkan gula darah dengan meningkatkan ekspresi GLUT4. Secara farmakologis curcumin memiliki absorbsi dan bioavailabilitas yang rendah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kunyit teremulsi Self Emulsifying Drug Delivery System terhadap ekspresi GLUT4 pada tikus model Diabetes Melitus Tipe 2. Metode: Sampel yang digunakan adalah 28 ekor tikus Rattus norvegicus strain wistar yang terbagi dalam 7 kelompok, yakni kelompok kontrol negatif (diberikan diet normal), serta kelompok kontrol positif dan 5 kelompok perlakuan yang diinduksi DM Tipe 2 dengan pemberian Diet Tinggi Lemak selama 4 minggu diikuti injeksi Streptozotocin intraperitoneal 30 mg/kgBB sebanyak 2 kali. Kelima perlakuan yang diberikan berturut-turut adalah ekstrak kunyit 4 g/kgBB, SEDDS-kunyit 2 g/kgBB, SEDDS-kunyit 4 g/kgBB, SEDDS-kunyit 6 g/kgBB, dan metformin 200 mg/kgBB). Pengukuran ekspresi GLUT4 dilakukan setelah 2 minggu perlakuan dengan pemeriksaan imunohistokimia pada otot soleus tikus yang dianalisa secara deskriptif. Hasil: Dari analisis rata-rata ekspresi GLUT4 menunjukkan dibandingkan dengan kelompok negatif, ekspresi GLUT4 pada kelompok positif lebih rendah. Sementara, dibandingkan dengan kelompok kontrol positif terdapat peningkatan ekspresi GLUT4 yang pada seluruh kelompok perlakuan di mana peningkatan tertinggi terdapat pada kelompok yang diberikan SEDDS kunyit dosis 6 g/kgBB. Kesimpulan: Sehingga, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak kunyit teremulsi SEDDS terhadap peningkatan ekspresi GLUT4