Pengaruh Gel Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Pheretima Aspergillum) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Proses Penyembuhan Luka Ulkus Traumatik Mukosa Labial Tikus Putih (Rattus Norvergicus)

Hampir setiap orang pernah mengalami insidensi pada mukosa rongga mulut (83,6%), salah satu yang paling sering ditemukan yaitu ulkus traumatik (15,6%). Pengobatan ulkus traumatik dilakukan dengan pemberian kortikosteroid topikal, namun dapat menimbulkan hipersensitivitas, resistensi, atrofi dan striae pada rongga mulut. Cacing tanah sudah banyak dimanfaatkan sebagai alternatif obat seperti demam dan tifus karena mengandung polifenol dan G-90 glycolipoprotein yang berperan dalam penyembuhan luka dengan cara mempercepat aktivasi limfosit dan regenerasi jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak etanol cacing tanah (Pheretima aspergillum) terhadap jumlah limfosit pada proses penyembuhan luka ulkus traumatik mukosa labial tikus putih (Rattus novergicus). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih galur wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok. Terdiri dari 3 kelompok kontrol yang tidak diberi gel ekstrak etanol cacing tanah (Pheretima aspergillum) pasca ulserasi dan dilakukan pembedahan pada hari ke-3, ke-5 dan ke-7 serta 3 kelompok perlakuan yang diberi gel ekstrak etanol cacing tanah (Pheretima aspergillum) pasca ulserasi dan dilakukan pembedahan pada hari ke-3, ke-5 dan ke-7. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan jumlah limfosit pada kelompok perlakuan. Berdasarkan uji One Way Anova didapatkan pengaruh perubahan jumlah limfosit pada setiap kelompok berbeda secara signifikan (p<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu gel ekstrak etanol cacing tanah (Pheretima aspergillum) mampu menurunkan jumlah limfosit sehingga mempercepat proses penyembuhan luka ulkus traumatik mukosa labial tikus putih (Rattus novergicus)