Uji Toksisitas Sub Kronis Antosianin Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Varietas Ungu Kultivar Gunung Kawi Terhadap Intake Pakan, Berat Badan Dan Visceral Fat Pada Rattus Norvegicus Strain Wistar Yang Dip

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu diketahui mengandung senyawa antosianin yang memiliki berbagai macam manfaat sebagai antioksidan. Antosianin adalah senyawa flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan yang berperan penting baik bagi tanaman itu sendiri maupun bagi kesehatan manusia. Komoditas ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu diketahui telah banyak di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, daerah Gunung Kawi, dengan kandungan antosianin sebesar 110,51mg/100gr, lebih banyak dari ubi jalar varietas lain. Uji toksisitas sub kronis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak antosianin ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu kultivar gunung kawi yang dipapar secara sub kronis berpengaruh terhadap berat badan, intake makan dan visceral fat pada Rattus norvegicus Strain Wistar yang dipapar dengan diet normal. Diet normal yang digunakan adalah pakan standar sesuai AIN 93-G yang telah dimodifikasi dengan komposisi total kandungan karbohidrat 61%, lemak 4%, protein 13% dan mineral, vitamin, air 22%. Dosis ekstrak yang digunakan, yaitu 10mg/kgBB, 20mg/kgBB dan 80mg/kgBB dengan kelompok kontrol sebagai perbandingan. Hewan coba yang digunakan adalah 40 ekor Rattus norvegicus Strain Wistar betina dan jantan yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol merupakan 5 ekor Rattus norvegicus Strain Wistar jantan dan betina tanpa pemberian ekstrak, dan kelompok perlakuan merupakan 5 ekor Rattus norvegicus Strain Wistar masing-masing jantan dan betina yang diberikan ekstrak antosianin dosis 10mg/kgBB, 20mg/kgBB dan 80mg/kgBB dengan cara disonde, selama 90 hari. Hasil uji statistik parametrik One-way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara kontrol dan tiap perlakuan dosis ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas L.) kultivar ungu varietas gunung kawi terhadap intake pakan, berat badan, dan visceral fat (p > 0,05)