Deteksi Mycobacterium tuberculosis dari Sampel Air Rumah Pasien Tuberkulosis Paru di Kecamatan Sukun Kota Malang dengan Metode Polymerase Chain Reaction

Tuberkulosis adalah penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan dunia. Sekitar 9 juta penduduk dunia terinfeksi penyakit ini. Prevalensi tuberkulosis di Indonesia menduduki peringkat keenam di ASEAN yaitu 281 per 100.000 penduduk. Angka insiden kasus BTA positif sebesar 60%. Prevalensi tuberkulosis di Malang sebesar 0,4%. Penemuan Mycobacterium tuberculosis yang diisolasi dari sumber perairan di Iran menimbulkan pertanyaan tentang resiko penularan pada orang-orang yang bertempat tinggal dekat dengan sumber air tersebut. Mekanisme bagaimana Mycobacterium tuberculosis hidup di air masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biofilm berhubungan dengan kemampuan bakteri bertahan hidup di air. Mycobacterium tuberculosis mempunyai kemampuan membentuk biofilm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deteksi Mycobacterium tuberculosis pada air yang diisolasi dari rumah penderita tuberkulosis paru di Kecamatan Sukun Kota Malang dengan kecocokan DNA Mycobacterium tuberculosis pada analisa PCR. Penelitian ini merupakan penelitian explorative yang dilakukan pada bulan Juli-September 2015. Kecamatan Sukun dipilih sebagai tempat pengambilan sampel karena Kecamatan Sukun menduduki peringkat pertama jumlah pasien tuberkulosis BTA positif terbanyak di Kota Malang. Sampel yang diambil adalah air dari kamar mandi rumah pasien tuberkulosis paru di Kecamatan Sukun pada bulan Maret-Juli 2015 yaitu sebanyak 18 sampel. Setelah itu, sampel air diperiksa dengan PCR untuk melihat keberadaan DNA Mycobacterium tuberculosis menggunakan primer Tr8, Tr9, Pt3 dan Pt6 (188 bp). Hasil PCR menunjukkan terdeteksinya Mycobacterium tuberculosis pada 6 sampel (33%) air yang ditunjukkan oleh adanya pita DNA pada ladder 188 bp. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdeteksinya Mycobacterium tuberculosis di dalam 6 sampel (33%) dari total 18 sampel menekankan resiko penularan di lingkungan yang perlu penelitian lebih lanjut