Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Malformasi Jantung Larva Ikan Zebra (Danio rerio)

Teh hijau merupakan minuman yang terbuat dari pucuk daun Camellia sinensis tanpa proses fermentasi dan banyak digemari termasuk oleh ibu hamil. Pada daun teh hijau terdapat flavonoid yang paling aktif dan termasuk dalam golongan katekin, yaitu epigallocatechin gallate (EGCG). Mekanisme kerja EGCG sebagai inhibitor kompetitif enzim dihydrofolate reductase (DHFR) mirip dengan mekanisme kerja obat antikanker methotrexat. Dalam folate-mediated one-carbon metabolism, DHFR sebagai enzim kunci pengatalisis reduksi dihydrofolate menjadi tetrahydrofolate (folat aktif saat perkembangan embrio). Apabila teh hijau dikonsumsi ibu hamil menyebabkan penurunan keseimbangan asam folat sehingga terjadi gangguan embriogenesis. Tujuan penelitian untuk membuktikan pemaparan ekstrak etanol daun teh hijau pada saat embrio dapat menimbulkan malformasi jantung larva ikan zebra. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental laboratoris post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah embrio ikan zebra Danio rerio 2 hpf (hours post-fertilization) yang dibagi empat kelompok, yaitu K (kontrol, tidak dipapar ekstrak etanol daun teh hijau), P1 (125 ppm), P2 (250 ppm), dan P3 (500 ppm). Hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan pada penurunan frekuensi denyut jantung (p=0,003) dan abnormalitas morfologi jantung (p=0,000) sesudah pemaparan ekstrak 72 jam. Kesimpulannya pemaparan ekstrak etanol daun teh hijau mulai fase embrio dapat menimbulkan malformasi jantung pada larva ikan zebra