Hubungan Karakteristik Penderita Impaksi Molar Tiga dengan Keputusan Melakukan Odontektomi di Poli Gigi Universitas Brawijaya

Impaksi molar tiga merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di masyarakat (Ragini et al., 2003). Impaksi gigi molar tiga dapat menimbulkan beberapa masalah patologis. Oleh karena itu American Association Of Oral and Maxillofacial Surgeon (2007) sangat menyarankan gigi molar tiga yang impaksi untuk segera dilakukan odontektomi. Namun, tidak semua pasien impaksi molar tiga menyetujui untuk melakukan odontektomi, hal ini berkaitan dengan karakteristik dari masing-masing pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita impaksi molar tiga dengan keputusan melakukan odontektomi di Poli Gigi Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini (n=38) adalah penderita impaksi molar tiga di Poli Gigi Universitas Brawijaya yang sesuai dengan kriteria. Hasil penelitian dengan uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa jenis kelamin penderita impaksi molar tiga dengan keputusan melakukan odontektomi di poli gigi UB (p=0.465) tidak mempunyai hubungan (korelasi) yang signifikan (p>0.05), usia penderita impaksi molar tiga dengan keputusan melakukan odontektomi di poli gigi UB (p=0.719) tidak mempunyai hubungan (korelasi) yang signifikan (p>0.05), pendidikan penderita impaksi molar tiga dengan keputusan melakukan odontektomi di poli gigi UB (p=0.100) tidak mempunyai hubungan (korelasi) yang signifikan (p>0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik penderita impaksi molar tiga tidak berhubungan dengan keputusan melakukan odontektomi pada pasien di Poli Gigi Universitas Brawijaya