Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Yang Mendapat Asi Eksklusif Dan Non Asi Eksklusif Di Posyandu Balita Desa Landungsari Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Perkembangan motorik halus pada bayi sangat dipengaruhi oleh nutrisi, nutrisi untuk bayi dapat diperoleh dari ASI. Pemberian ASI eksklusif akan membantu otak bayi untuk proses mielinisasi jaringan saraf serta otot. Bayi yang mendapat non ASI eksklusif sebelum usia 6 bulan dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan perkembangan motorik halus bayi usia 6-12 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan non ASI ekklusif. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan bayi usia 6-12 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan non ASI eksklusif sebanyak 64 orang, besar sampel yang digunakan sebanyak 32 responden yang mendapat ASI eksklusif dan 32 responden yang mendapat non ASI eksklusif. Instrument penelitian menggunakan wawancara dan lembar observasi, variabel indepeden bayi yang mendapat ASI eksklusif dan non ASI eksklusif dan variabel dependen perkembangan motorik halus. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil perkembangan motorik halus baik sebanyak 23 bayi (71%) yang mendapat ASI eksklusif dan 15 bayi (46%) yang mendapat non ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji statistik, Mann-Whitney Test dimana α=0,05, didapatkan nilai signifikansi 0,034 ini berarti nilai p=0,034 < α (0,05), maka dapat disimpulkan H₁ diterima artinya perkembangan motorik halus bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih baik daripada yang mendapat non ASI eksklusif. Penurunan prevalensi pemberian ASI eksklusif berdampak pada terjadinya gangguan motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan, dalam hal ini pendidikan tentang pemberian ASI eksklusif sangat penting diberikan kepada ibu