Pengkajian Potensi Efek Samping Terapi Obat Anti Diabetes pada Pasien Diabetes Melitus Berdasarkan Algoritme Naranjo (Studi Dilakukan di Puskesmas Kota Malang

Meningkatnya prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia menyebabkan peningkatan penggunaan obat anti diabetes yang berpengaruh pada prevalensi terjadinya efek samping penggunaan obat anti diabetes. Untuk mengkaji efek samping pada penggunaan obat, digunakan Algoritme Naranjo, yang merupakan skala resmi di Indonesia untuk pengkajian potensi efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi efek samping terapi obat anti diabetes pada pasien diabetes melitus rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan menggunakan Algoritme Naranjo sebagai alat bantu pengukuran potensi efek samping. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner terhadap responden yaitu 69 pasien. Dilakukan penghitungan jumlah skor Algoritme Naranjo dan pencocokan terhadap skala potensi efek samping Naranjo. Pada hasil penelitian ditemukan efek samping potensial munculnya mual pada pengguna Metformin (Definite) dan Glimepiride (Definite). Glibenklamid berpotensi menimbulkan efek samping hipoglikemia (Definite). Persentase timbulnya efek samping mual pada Metformin adalah 18,52% dan Glimepiride 13,33%. Efek samping hipoglikemia pada penggunaan Glibenklamid yaitu 15,79%. Pada penggunaan Insulin Aspart dan Detemir tidak ditemukan kejadian efek samping. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antidiabetes dapat menimbulkan efek samping potensial berdasarkan pengukuran Algoritme Naranjo