Uji Daya Hambat Sediaan Gel Ekstrak Kemangi (Ocimum canum) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang banyak menginfeksi pasien dengan luka bakar. Infeksi pada luka bakar derajat II dan III, dapat menyebabkan kematian karena adanya sepsis. Pengobatan pada infeksi luka bakar yang paling sering adalah antibiotik topikal yaitu silver sulfadiazine namun tidak mempercepat penyembuhan, sehingga diperlukan terapi alternatif seperti daun kemangi (Ocimum canum) sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Untuk mempermudah dalam pengaplikasiannya diperlukan bentuk sediaan topikal yaitu gel. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antibakteri antara ekstrak kemangi dan gel ekstrak kemangi terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%, dan uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Gel dan ekstrak dibuat dalam 3 kelompok konsentrasi: 5%, 7%, dan 9%. Variabel yang diukur dari penelitian ini adalah zona hambat yang dihasilkan dari gel dan ekstrak kemangi setelah diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Hasil yang diperoleh adalah terdapat perbedaan bermakna antara masing-masing konsentrasi (ANOVA, p<0,05), dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara gel dan ekstrak kemangi (Uji t, p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah gel dan ekstrak kemangi tidak memiliki perbedaan efektivitas dalam menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa secara in vitro. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk dilakukan uji stabilitas gel ekstrak kemangi dan perlu dilakukan uji in vivo pada gel ekstrak kemangi