Pengaruh Ion Asing Terhadap Elektroda Selektif Ion Tiosianat Berbasis Kitosan Dan Aliquat 336 Untuk Penentuan Tiosianat Dalam Saliva

Elektroda Selektif Ion (ESI) tiosianat tipe kawat terlapis telah dibuat menggunakan bahan aktif kitosan dan aliquat 336, bahan pendukung campuran polivinilklorida (PVC) dan pemlastis dioktiloftalat (DOP) dengan komposisi aliquat-336-tiosianat : polivinil klorida (PVC) : dioktilftalat (DOP) dengan perbandingan 3% : 0,5% : 36,5% : 60% (b/b) yang dilarutkan ke dalam tetrahidrofuran (THF) pada perbandingan 1:3 (b/v). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ion asing terhadap kinerja ESI-tiosianat berbasis kitosan dan aliquat 336 serta aplikasinya pada sampel saliva. Pengaruh ion asing ditentukan dengan menentukan koefisien selektifitas (Kij) membran dengan metode larutan tercampur. Larutan yang diukur mengandung ion utama tiosianat dengan rentang konsentrasi 10-5 – 10-1 M dan ion asing klorida, asetat, dan phospat dengan konsentrasi tetap 10-3 M. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan ion asing klorida, asetat, dan fospat tidak mempengaruhi kinerja ESI-tiosianat dengan ditunjukan oleh nilai Kij kurang dari 1. Aplikasi penentuan kadar tiosianat pada sampel saliva secara potensiometri menggunakan ESI-tiosianat tipe kawat terlapis berbasis kitosan dan aliquat 336 diperoleh konsentrasi tiosianat pada sampel saliva non perokok 0,549 ppm dan pada sampel saliva perokok 3,060 ppm kemudian dibandingkan dengan metode standar spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 454 nm diperoleh hasil konsentrasi tiosianat pada sampel saliva non perokok 0,557 ppm, dan pada sampel saliva perokok 2,94 ppm. Dari hasil uji statistik menggunakan uji-t pada aplikasi SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukan hasil tidak berbeda secara bermakna, sehingga ESI-tiosianat dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk pengukuran kadar tiosianat dalam saliva. Penelitian ini juga menunjukan adanya perbedaan kadar tiosianat pada sampel saliva non perokok dan perokok. Tiosianat kadarnya lebih tinggi pada saliva perokok karena rokok tembakau merupakan salah satu sumber tiosianat. Kadar tiosianat yang tinggi dapat menyebabkan gangguan terhadap pembentukan hormon tiroid yang dapat menyebabkan gangguan akibat kurang iodium (GAKI)