Hubungan Asupan Mikronutrien (Vitamin E dan Magnesium) Terhadap Dysmenorrhea Primer Pada Siswi SMAN 5 Kota Malang.

Dysmenorrhea primer adalah kram perut yang menyakitkan pada saat menstruasi tanpa diketahui penyebabnya dengan jelas yang berlangsung selama kurang lebih 2-3 hari pertama menstruasi. Pada dysmenorrhea primer terjadi peningkatan sekresi endometrium dari prostaglandin F2α (PGF2α) selama fase menstruasi. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa mikronutrien termasuk dalam golongan Complementary and Alternative Medicine (CAM) dan bisa membantu mengurangi rasa nyeri akibat dysmenorrhea primer diantaranya adalah Vitamin E dan Magnesium. Vitamin E dan Magnesium mengurangi nyeri dysmenorrhea primer melalui penurunan produksi prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan Vitamin E dan Magnesium dengan kejadian dysmenorrhea primer pada siswi SMAN 5 Kota Malang. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada subjek sisiwi yang duduk di kelas XI (Sebelas) pada tahun ajaran 2014 / 2015 di SMAN 5 Kota Malang. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling sebanyak 60 subjek. Data asupan Vitamin E dan Magnesium diperoleh dengan metode wawancara asupan makanan selama 1 bulan terakhir menggunakan form SQ-FFQ, sedangkan kejadian dysmenorrhea primer diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran derajat nyeri dysmenorrhea dengan skala NRS (Numeric Rating Scale). Hasilnya didapatkan rata-rata asupan Vitamin E subjek sebesar 10,68 mg/ hari dan rata-rata asupan Magnesium subjek sebesar 422,83 mg/ hari. Berdasarkan uji korelasi Pearson dan Spearman, diperoleh hasil tidak ada hubungan antara asupan Vitamin E (p=0,632) dan Magnesium (p=0,534) dengan kejadian dysmenorrhea primer pada siswi SMAN 5 Kota Malang