Analisis Jumlah BAT (Brown Adipose Tissue) Pada Tikus (Rattus novergicus Galur Wistar) Jantan yang Diberi Diet Normal Standar PAR-S Dan Diet Normal Standar AIN-93M.

Diet terstandar bagi hewan coba berfungsi untuk mengurangi variasi selama penelitian yang diakibatkan oleh diet. Saat ini ada beberapa macam pakan normal terstandar yang memiliki komposisi yang berbeda salah satunya yaitu AIN - 93 M dan PARS. BAT merupakan jaringan lemak coklat yang khas, berfungsi sebagai regulasi suhu tubuh dan marker untuk mengetahui kondisi obesitas pada hewan coba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah BAT (Brown Adipose Tissue) pada tikus Rattus norvegicus galur Wistar yang diberi diet normal standar PAR-S dan diet normal standar AIN-93M. Penelitian True Experimental Laboratoric dengan metode Control Group Post Test Design menggunakan jumlah sampel tikus putih sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 2 kelompok. Menggunakan uji statistik Independent t-Test. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap). Hasil uji statistik didapatkan asupan rata-rata diet normal standar PAR-S dan diet normal standar AIN-93M sebesar 96,5 ± 12,89 Kkal dan 38 ± 5,27 Kkal. Selama 12 minggu diet normal standar PAR-S dan diet normal standar AIN-93M diperoleh hasil jumlah BAT sebesar 195,6±73,34 gr dan 128,1±35,10 gr (p = 0,003). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada jumlah BAT pada tikus putih (Rattus norvegicus galur Wistar) yang diberi diet normal standar PAR-S dan diet normal standar AIN- 93M