Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian MP-ASI Dini Pada Bayi Berusia Kurang Dari 6 Bulan di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Air Susu Ibu merupakan makanan alamiah dan makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkan. ASI eklusif diberikan pada bayi sampai berusia 6 bulan dan diteruskan dengan pemberian makanan pendamping ASI hingga anak berumur 2 tahun. Kenyataannya berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 didapatkan data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di usia kurang 2 bulan hanya mencakup 48,3% dari 486 total bayi. Presentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi yakni 34,4% pada bayi usia 2-3 bulan, 17,8% pada bayi usia 4-5 bulan. Pemberian MP-ASI dini erat kaitannya dengan keputusan yang dibuat oleh seorang ibu. Selama ini ibu merupakan figur utama dalam keputusan memberikan ASI saja atau tidak pada bayinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian MP-ASI pada bayi berusia kurang dari 6 bulan di Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Desain penelitian crossectional dengan rancangan penelitian observasional analitik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang, ditentukan secara accidental sampling, dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah chi square dan analisis regresi logistik. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa karakteristik yang berhubungan dengan pemberian MP ASI dini pada bayi berusia kurang dari 6 bulan adalah tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan paritas. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan karakteristik yang berpengaruh dalam pemberian MP ASI dini pada bayi berusia kurang dari 6 bulan adalah paritas dengan p=0,033, dengan OR=38,446. Kesimpulan dari penelitian ini, karakteristik yang berpengaruh dalam pemberian MP ASI dini pada bayi berusia kurang dari 6 bulan adalah paritas, dengan paritas rendah berisiko memberikan MP ASI dini 38,446 kali lebih besar dibandingkan dengan paritas tinggi