Hubungan Tingkat Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Stres Akademik Pada Remaja Menjelang Ujian Nasional (studi kasus di SMA Negeri 3 Lumajang).

Stres akademik merupakan gangguan perasaan terhadap instrumen pembelajaran, biaya pendidikan, tugas, proses pembelajaran kompetensi pembelajaran serta nilai ujian. Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan menggunakan emosi untuk memahami kondisi stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat kecerdasan emosional dengan tingkat stres akdemik pada remaja menjelang ujian nasional di SMA Negeri 3 Lumajang. Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling dan besar sample 80 anak. Data diambil dengan menggunakan kuesioner modifikasi dari Darmawan untuk variabel kecerdasan emosional sedangkan untuk variabel stres akademik menggunakn kuesioner modifikasi dari Studen-life Stress Inventory oleh Gadzella dan Masten. Dari 80 responden diketahui sebagian besar (97%) memiliki kecerdasan emosional baik. Sedangkan untuk tingkat stres akademik sebagian besar (51%) memiliki tingkat stres akademik sedang. Dari analisa data menggunakan uji kolerasi Rank Spearman diperoleh nilai koefisien kolerasi -0,474 dan nilai p value sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi 100% (α= 0,05), dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjadi adalah sedang. Nilai Koefisien kolerasi adalah negatif berarti semakin tinggitingkat kecerdasan emosional semakin rendah tingkat stres akademik dan sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan emosional maka semakin tinggi tingkat stres akademik pada remaja. Saran bagi pelaksana perawat adalah dapat dibuatkan buku panduan cara meningkatkan kecerdasan emosional remaja oleh perawat dan sekolah guna tercapainya pengendalian terhadap stres akademik remaja