Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adekuasi Peritoneal Dialisis pada Pasien Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) di RSUD Saiful Anwar Malang.

Gagal ginjal stadium terminal memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Adekuasi dialisis merupakan prediktor independen terhadap morbiditas dan mortalitas pasein CAPD. Tujuan penelitian ini untuk mengukur mengetahui faktior-faktor yang berkaitan dengan adekuasi peritoneal dialisis. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan startified random sampling. Adekuasi ditentukan dengan menghitung weekly Kt/V dan weekly creatinine clearance. Baik wKt/V dan wCCr dihubungkan dengan eGFR, lama pengunaan CAPD, status diabetes, riwayat peritonitis, luas permukaan tubuh, kecepatan transpor membran dan volume urine. Analiis data menggunakan statistik Pearson dan Point Biserial. Hasil: 68 pasien CAPD dengan karakteristik luas permukaan tubuh (1,60 ±0,19) m2, riwayat peritonitis (16,2%), diabetes mellitus (33,8%), lama penggunaan CAPD (24,47 ± 29,20) bulan, dan produksi urine 24 jam (289,41 ± 371,76) mL. Karakteristik transpor membran terbesar adalah high average (51,5%), sementara adekuasi wKt/V adalah 1,84±0,56 L/minggu/1,73m2 dan wCCr 61,51 ± 23,69 L/minggu. Ditemukan korelasi signifikan antara wCCr dengan EGFR (r = 0,371, p = 0,002), BSA (r = -0,303, p = 0,012), transport membran peritoneal (r = 0,063, p = 0,041) dan produksi urine (r = 0,379, p = 0,001). Serta hubungan yang signifikan terhadap adekuasi wKt/V yaitu BSA (r = -0,571, p = 0,000), transpor membrane peritoneal (r = 0,224, p = 0,046), dan produksi urin (r = 0,243, p = 0,046). Dapat disimpulkan rerata pasien CAPD dalam penelitian ini telah memenuhi target adekuasi. Pada penelitain ini terdapat hubungan yang signifikan antara adekuasi dengan eGFR, produksi urine, luas permukaan tubuh dan transpor membran peritonea