Hubungan Dental Learning Environment dengan Tingkat Stres Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pendidikan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.

Dokter gigi dan mahasiswa kedokteran gigi sama-sama memiliki tingkat stres yang cukup tinggi. Bagi mahasiswa, stres dapat menyebabkan penurunan performa pembelajaran. Stres dapat ditimbulkan oleh berbagai macam faktor salah satunya adalah lingkungan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi lingkungan pembelajaran di PSPDG Universitas Brawijaya dalam menimbulkan stres bagi mahasiswa, mengetahui tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa PSPDG Universitas Brawijaya, dan mengetahui hubungan antara dental learning environment dengan tingkat stres mahasiswa PSPDG Universitas Brawijaya. Penelitian ini mengambil subjek populasi seluruh mahasiswa PSPDG Universitas Brawijaya yang sedang menjalani program kepaniteraan klinik. Dalam pengumpulan sampel, peneliti menggunakan metode proportional random sampling pada angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011 dan penelitian ini merupakan penelitian observational cross sectional. Pengambilan data primer menggunakan pengisian kuesioner DES untuk mengukur potensi lingkungan pembelajaran dalam menimbulkan stres dan kuesioner PSS untuk mengukur tingkat stres mahasiswa yang masing-masing telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisa menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan pembelajaran memiliki potensi sedang dalam menimbulkan stres dan tingkat stres yang diderita mahasiswa termasuk kategori tinggi. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan kekuatan hubungan yang sedang antara dental learning environment dengan tingkat stres mahasiswa kepaniteraan klinik PSPDG FKUB (r = 0.432 dengan p=0.000). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan antara dental learning environment dengan tinkgat stres mahasiswa kepaniteraan klinik PSPDG FKUB