Efek Ekstrak Kulit Manggis terhadap Aktivitas Superoksida Dismutase dan Kadar Hidrogen Peroksida pada Stres Oksidatif dalam Serum Tikus Model Aterosklerosis

Prevalensi penyakit kardiovaskular mengalami peningkatan dalam beberapa dekade ini. Dua penyakit kardiovaskular yang tersering adalah penyakit jantung koroner dan stroke dengan mortalitas 24% dari total seluruh kematian di dunia. Stres oksidatif memegang peran penting dalam perkembangan aterosklerosis. Dua penanda penting stres oksidatif antara lain superoksida dismutase (SOD) dan hidrogen peroksida (H2O2). Salah satu upaya untuk mengatasi stres oksidatif adalah dengan mengkonsumsi antioksidan dari luar (eksogen), salah satunya dengan kulit buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak kulit manggis dapat menurunkan proses aterosklerosis pada tikus galur wistar yang diberi diet aterogenik: Sampel yang digunakan adalah 36 ekor tikus Rattus norvegicus galur Wistar yang terbagi dalam 9 kelompok (kontrol negatif, diet aterogenik selama 12 minggu, diet aterogenik selama 4 minggu, diet aterogenik dan pemberian ekstrak etanol kulit manggis secara bersamaan selama 12 minggu, dan diet aterogenik selama 12 minggu dan pemberian ekstrak etanol kulit manggis selama 8 minggu (dimulai setelah 4 minggu pemberian diet hiperkolesterol)). Pengukuran SOD dilakukan dengan metode spektrofotometri, sedangkan pengukuran H2O2 dliakukan dengan metode ELISA. Hasil Uji One Way ANOVA menunjukkan peningkatan kadar SOD secara signifikan (p=0,00) dan penurunan kadar H2O2 secara signifikan (p=0,013). Pemberian ekstrak kulit manggis selama 12 minggu dengan dosis 200mg/kgBB merupakan dosis yang terbaik untuk meningkatkan kadar SOD, sedangkan dosis ekstrak kulit manggis yang paling efektif untuk menurunkan kadar H2O2 adalah dosis 800mg/kgBB. Disarankan untuk melakukan penelitan yang serup