Pengaruh Pemberian Peptida Polisakarida Ganoderma Lucidum Terhadap Penurunan Nilai Resistensi Insulin Pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe 2.

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak terjadi hampir di semua negara di dunia. DMT2 ditandai dengan adanya ketidakseimbangan antara jumlah insulin yang diproduksi sel beta pankreas dengan jumlah glukosa darah dalam tubuh. Ganoderma lucidum merupakan salah satu jamur yang memiliki kandungan peptida polisakarida (PsP). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peptida polisakarida dari Ganoderma lucidum dapat memperbaiki keadaan DMT2 melalui penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan insulin plasma. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian PsP Ganoderma lucidum terhadap penurunan nilai resistensi insulin pada tikus model DMT 2. Studi ini menggunakan desain grup kontrol pre dan post tes. Sebagai hewan coba digunakan tikus Rattus norvegicus strain wistar jantan usia 8 minggu. Pembuatan tikus model DM tipe 2 dilakukan dengan pemberian High Fat Diet (HFD) serta injeksi streptozotocin (STZ) dosis rendah. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok: (1) Kontrol negatif; (2) Kontrol positif (tikus DMT2 tanpa pemberian PsP); (3) Tikus DMT2 dengan terapi PsP 50 mg/kgBB/hari; (4) Tikus DMT2 dengan terapi PsP 150 mg/kgBB/hari; (5) Tikus DMT2 dengan terapi PsP 300 mg/kgBB/hari. Terapi PsP diberikan selama 5 minggu. Data dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA, yang kemudian dilanjutkan dengan Tukey test menggunakan SPSS versi 16. Hasilnya menunjukkan terdapat efek yang signifikan dalam penurunan nilai resistensi insulin pada tikus model DMT2 (p=0.003). Penurunan nilai resistensi insulin yang signifikan terjadi dengan pemberian dosis PsP 150 mg/kgBB