Pengaruh Pemberian Peptida Polisakarida Ganoderma Lucidum Terhadap Penurunan Ketebalan Perivascular Adipose Tissue Pada Rattus Norvegicus Galur Wistar Model Diabetes Melitus Tipe 2.

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup oleh pasien. Diabetes dihubungan dengan adanya inflamasi kronik, hasil dari kenaikan sekresi dan aktivasi dari adipokin sitokin pro-inflamasi pada adiposite dan jaringan Perifer lainnya. Jaringan Perivaskular Adipose Tissue (PVAT) berperan penting mengatur terjadinya disfungsi pembuluh darah dalam diabetes.Pengaruh PVAT terhadap faktor vasoregulation insulin adalah pada tahanan arteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian Peptida Polisakarida (PsP) terhadap penurunan ketebalan PVAT pada tikus model DM yang diinduksi High Fat Diet (HFD) dan Streptozotocyn (STZ). Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah ketebalan jaringan PVAT. Tikus dibagi menjadi lima kelompok (5 tikus setiap kelompok) : kelompok dengan diet tinggi lemak (kontrol positif), kelompok dengan diet normal (kontrol negatif), kelompok yang diberi terapi PsP dosis 50mg/kgBB, kelompok yang diberi terapi PsP dosis 150mg/kgBB, kelompok yang diberi terapi PsP dosis tinggi 300mg/kgBB. Setelah pemberian terapi PsP selama 8 minggu,ketebalan PVAT kelompok tikus DM berangsur-angsur menurun hingga menyamai kondisi normal seiring dengan penambahan dosis PsP berturut-turut dari PSP 50mg/kgBB,150mg/kgBB dan 300mg/kgBB.Uji Shapiro Wilk dengan selang kepercayaan 95% menyimpulkan ketebalan PVAT memiliki sebaran data yang normal (p = 0.112). Uji Levene dengan selang kepercayaan 95% menyimpulkan ketebalan PVAT pada kelompok perlakuan memiliki sebaran data yang homogen (p=0.234). Uji Oneway ANOVA dengan selang kepercayaan 95% menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna ketebalan PVAT pada minimal dua kelompok perlakuan (p = 0.000). Sehingga disimpulkan bahwa pemberian PsP dengan dosis 150 mg/kgBB pada kondisi tikus DM sudah dapat berpengaruh sangat signifikan terhadap penurunan ketebalan PVAT hingga menyamai ketebalan normal. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menggunakan PsP sebagai obat tambahan dalam terapi penderita DM