Hubungan Tingkat Pendapatan Dengan Kejadian Pasien Drop Out TBC di Kota Malang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai penderita tuberculosis terbanyak nomor tiga diseluruh dunia setelah India dan CIna. Salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku kesehatan adalah faktor pendapatan. Pada pasien TBC dengan tingkat pendapatan rendah, alokasi utama dari pendapatanya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan, sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya kurang dapat dipenuhi, termasuk kebutuhan untuk melakukan pengobatan TBC. Tujuan penelitian ini adalah menegetahui hubungan antara tingkat pendapatan pasien dengan kejadian pasien Drop Out TBC di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain analitikn korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 82 responden dilibatkan dalam penelitian ini. Sampel dipilih menggunakan metode cluster random sampling. Dengan menggunakan uji Mann Whitney U pada α 0,05 didapatakan bahwa kelompok pasien dengan tingkat pendapatan rendah mempunyai angka drop out lebih tinggi secara signifikan (30,5%; p = 0,000; CC = 0,396). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan pasien dengan kejadian pasien drop out TBC di Kota Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar petugas kesehatan dapat menjaga agar pasien tidak drop out, misalnya jika pasien keberatan untuk datang ke Puskesmas, petugas secara aktif dapat melakukan kunjungan rumah