Pelayanan Kefarmasian Home Care Oleh Apoteker Di Apotek Kota Malang.

Kebutuhan dan usaha peningkatan palayanan kefarmasian profesional yang mengacu kepada pelayanan kesehatan pasien semakin meningkat, hal merupakan kegiatan profesional untuk mempertahankan dan meningkatkan pelanggan pada usaha farmasi. Sebagai bentuk kepatuhan Usaha Farmasi (Apotek) pada peraturan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Pelayanan kefarmasian yang diberikan dapat berupa pharmaceutical care, hingga pelayanan home care, namun dalam prakteknya banyak pasien yang tidak mengetahui tentang pelayanan home care karena jarang sekali apotek menyampaikan penjelasan tentang pelayanan kefarmasian home care terhadap pasien. Tujuan penelitian ini untuk megetahui gambaran pelayanan home care oleh apoteker di kota Malang dan mengetahui hambatan yang terjadi saat melakukan pelaksanaan home care. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah apotek yang melakukan pelayanan kefarmasian home care di wilayah kota Malang, dan pengambilan sampel dilakukan secara secara non random sampling. Hasil penelitian ini antara lain, dari 25 apotek di Kota Malang hanya 1 apotek yang melakukan pelayanan kefarmasian home care, selebihnya 24 apotek tidak melakukan pelayanan home care di apotek karena berbagai macam hal. Alasan tidak dilakukannya pelayanan home care karena terdapat hambatan dalam pelaksanaan home care antara lain keterbatasan finansial sebanyak 35% dan keterbatasan pegawai apotek dengan banyaknya pasien yang ingin diberikan pelayanan kafarmasi home care sebanyak 48%. Jadi dari 25 apotek di Kota Malang hanya 1 apotek yang melakukan pelayanan kefarmasian home care, selebihnya 24 apotek tidak melakukan pelayanan home care di apotek karena berbagai macam hal