Gel Getah Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) untuk Meningkatkan Jumlah Sel Limfosit pada Luka Pasca Gingivektomi Tikus Wistar (Rattus norvegicus).

Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit periodontal adalah hiperplasia gingiva yang membutuhkan prosedur gingivektomi. Dalam dunia kedokteran gigi, telah dikenal periodontal dressing untuk melindungi luka pasca gingivektomi. Periodontal dressing yang beredar saat ini berbahan dasar kimia, tidak estetik, serta menimbulkan perasaan tidak nyaman pada pasien ketika menggunakannya. Gel getah batang pisang Ambon dapat dipakai sebagai alternatif periodontal dressing alami karena mengandung beberapa jenis fitokimia seperti saponin, flavonoid, dan tanin yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh pemberian gel getah batang pisang terhadap peningkatan jumlah limfosit pada daerah luka pasca gingivektomi dengan model tikus wistar (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kelompok gel 50%, kelompok gel 75%, dan kelompok gel 100%. Gel diaplikasikan pada tikus wistar pasca gingivektomi dan dilakukan pembedahan pada hari ke-1 dan ke-3 pasca gingivektomi. Gel getah batang pisang yang digunakan memiliki pH yang mendekati pH saliva netral. Berdasarkan hasil uji One Way Anova didapatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan gel getah batang pisang Ambon terhadap jumlah limfosit pada daerah luka pasca gingivektomi. Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif, artinya dengan peningkatan dosis gel getah batang pisang Ambon akan meningkatkan jumlah sel limfosit. Kesimpulan penelitian ini adalah dosis yang dapat meningkatkan jumlah sel limfosit secara lebih signifikan adalah gel getah batang pisang Ambon dosis 100%