2014. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Pemenuhan Tidur Lansia Insomnia di UPT-Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan.

Insomnia (gangguan tidur) lebih sering terjadi pada orang tua dibandingkan pada orang dewasa atau dewasa muda. Sekitar 40% penderita insomnia adalah orang tua berusia ≥60 tahun. Pengobatan secara non farmakologis dalam mengatasi gangguan tidur menurut para ahli diantaranya adalah teknik relaksasi otot progresif . Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang dilakukan dengan cara melakukan peregangan otot dan mengistirahatkannya kembali secara bertahap dan teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap pemenuhan tidur lansia Insomnia. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen (preeksperimental design) dengan rancangan one group pre test dan post test design dalam rangkaian waktu (Time Seris Design). Sampel penelitian ini adalah lansia dengan Insomnia di UPT-Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Sampel dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling yaitu dengan Purposive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 18 orang lansia. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan pada nilai mean skor Insomnia pada lansia, dimana diperoleh mean pre-test sebesar 31.77 sedangkan mean post test 1, 2 dan 3 menurun menjadi 20.17, 15.88 dan 13.66. Berdasarkan uji hipotesa menggunakan uji repeated ANOVA (parametrik) dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga dapat diartikan bahwa terapi relaksasi otot progresif berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya penurunan skor Insomnia pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan. Oleh karena itu, disarankan kepada instansi tersebut untuk dapat menggunakan terapi relaksasi otot progresif pada lansia yang mengalami Insomnia (gangguan tidur)