Uji Daya Anthelmintik Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Bali (Citrus maxima) terhadap Ascaris suum Secara in vitro.

Askariasis merupakan salah satu infeksi cacing terbanyak di Indonesia yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides yang merupakan nematoda patogen pada usus halus yang dapat menyebabkan malnutrisi, gangguan pertumbuhan, gangguan kognitif, dan obstruksi saluran pencernaan. Dengan adanya efek samping dan harga yang mahal pada obat anthelmintik konvensional, maka perlu dilakukannya evaluasi terhadap tanaman obat sebagai alternatif obat anthelmintik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya anthelmintik dari ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima) terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro dan untuk mengetahui lethal time (LT100) dan lethal concentration (LC100) dari ekstrak etanol kulit jeruk bali (citrus maxima). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group design. Subjek dari penelitian ini adalah cacing Ascaris suum yang didapat dari Rumah Pemotongan Hewan Denpasar, Bali. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan yaitu NaCl 0,9% sebagai kontrol negatif dan pirantel pamoate 1% sebagai kontrol positif serta ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima) dengan konsentrasi 20%, 30%, dan 40%. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan analisis probit untuk mengetahui lethal concentration (LC100) dan lethal time 100 (LT100) dari ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrus maxima). Hasil uji normalitas menunjukkan distribusi normal (p> 0,05). Hasil analisis probit menunjukkan lethal concentration 100 (LC100) ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrus maxima) adalah 39,45% sedangkan lethal time 100 (LT100) pada konsentrasi 40% adalah 10 jam 38 menit. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit jeruk bali (Citrus maxima) memiliki daya antihelmintik terhadap Ascaris suum secara in vitro