Efektivitas Ekstrak Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Terhadap Peningkatan Jumlah Fibroblas Pada Proses Penyembuhan Luka Insisi Fase Proliferasi

Luka insisi merupakan luka yang sengaja dibuat sebagai prosedur awal untuk dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan luka yang sesuai sangat dibutuhkan untuk mendukung penyembuhan luka dan mencegah komplikasi. Bunga cengkeh diketahui sebagai tumbuhan yang memiliki kandungan eugenol, saponin, tanin, dan alkaloid yang tinggi yang bermanfaat untuk proses penyembuhan luka. Salah satu jaringan ikat yang berperan dalam proses penyembuhan luka adalah fibroblas yang berperan dalam menghasilkan matriks protein untuk pembentukkan kolagen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bunga cengkeh terhadap peningkatan jumlah fibroblas pada luka insisi fase proliferasi pada tikus putih galur Wistar. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok perlakuan dan dua kelompok kontrol. Tiga kelompok perlakuan diberi ekstrak bunga cengkeh dengan tiga konsentrasi berbeda, yaitu 20%, 40%, dan 60%, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan Normal saline dan Povidone iodine . Identifikasi fibroblas dilakukan pada hari ke 14. Interpretasi hasil pengamatan jumlah fibroblas diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x, diamati pada 10 lapang pandang. Hasil uji Anova dan uji perbandingan berganda (Tukey HSD) didapatkan perbedaan yang bermakna (p < 0.05) pada kelompok yang diberikan ekstrak bunga cengkeh 60% dibandingkan dengan kelompok ekstrak bunga cengkeh 20%, 40%, Normal saline , dan Povidone iodine . Berdasarkan uji korelasi-regresi didapatkan pengaruh yang signifikan pada kelompok ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 60% dengan r = 0.726 (p < 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 60% memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah fibroblas pada proses penyembuhan luka insisi fase proliferas