Hubungan Tingkat Pengetahuan Dampak Putus Obat terhadap Kejadian Drop out pada Penderita Tuberkulosis di Kota Malang

Jumlah penderita tuberkulosis paru di kota Malang yang tercatat dalam laporan Dinas Kesehatan Kota Malang hingga tahun 2013 sebanyak 1201 orang, sedangkan angka kejadian drop out sejak 2010 sebanyak 204 kasus, tahun 2011 sebanyak 140 kasus, tahun 2012 sebanyak 149 kasus. Kasus drop out memiliki dampak fisiologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. Dampak yang paling berbahaya adalah resistensi obat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian drop out TB adalah kurang pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat pengetahuan dampak putus obat pada penderita drop out dan tidak drop out TB di kota Malang dan mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dampak putus obat terhadap kejadian drop out tuberkulosis di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 82 responden yang diberi kuesioner pengetahuan dampak putus obat. Uji validitas kuesioner r hitung > r tabel (0,361) dan nilai reliabilitas sebesar 0,809. Sampel dipilih menggunakan metode cluster random sampling. Hasil penelitian menggunakan uji Mann Whitney dengan CI 95% menunjukkan p (0,000) < α(0,05). Hal ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan dampak putus obat yang bermakna pada penderita drop out dan tidak drop out TB. uji korelasi lambda menunjukkan p(0,044) < α(0,05) Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dampak putus obat terhadap kejadian drop out TB. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih spesifik mengenai sumber informasi yang didapat oleh responden dan menggunakan jumlah sampel lebih banyak sehingga lebih mewakili populasi