Pengaruh Pemberian Topikal Ekstrak Daun Cincau Hijau terhadap Peningkatan Ketebalan Jaringan Granulasi Luka Bakar Derajat IIB pada Tikus Putih Galur Wistar.

Luka bakar derajat IIB merusak setengah sampai tujuh per delapan dermis. Jaringan kulit yang rusak akan diganti oleh jaringan baru yang disebut granulasi. Jaringan granulasi bersifat rapuh dan mudah rusak, sehingga pembentukan jaringan granulasi harus maksimal atau memiliki ketebalan yang optimal. Ekstrak daun cincau hijau (cyclea barbata L.miers) mengandung Saponin, Flavonoid dan klorofil yang dapat memaksimalkan pembentukan jaringan grnulasi. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui pengaruh perawatan luka menggunakan ekstrak daun cincau hijau terhadap ketebalan jaringan granulasi luka bakar derajat IIB pada tikus putih galur wistar. Studi eksperimental menggunakan Control Group Post Test Design. Hewan coba dibagi menjadi 6 kelompok secara acak, yaitu kelompok Normal Salin 0,9%, Hidrogel, Silver sulfadiazine, ekstrak daun cincau hijau konsentrasi 40%, 50%, dan 60%. Semua sampel diinduksi dengan luka bakar derajat IIB dan dirawat selama 21 hari. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dengan p = 0,001 (p < 0,05). Uji Post Hoc menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ekstrak cincau hijau kosentrasi 40% (p value 0.037), 50% (p value 0.007) dan 60% (p value 0.005) dengan kelompok NS 0,9%,dan perbedaan antara kelompok ekstrak cincau hijau kosentrasi 60% dengan kelompok hidrogel (p value 0.034). Kesimpulan pemberian topical ekstrak daun cincau hijau dapat meningkatkan ketebalan jaringan granulasi luka bakar derajat IIB pada tikus putih galuru wistar