Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Atau Sirih Merah (Piper crocatum) Dan Kombinasinya Sebagai Antikanker Pada Sel HeLa Secara In Vitro Melalui Peningkatan Perhitungan Indeks Ekspresi Fas

Kanker atau disebut juga dengan karsinoma, merupakan penyakit yang disebabkan rusaknya mekanisme pengaturan dasar perilaku sel, khususnya mekanisme proliferasi dan apoptosis sel. Kanker leher rahim (serviks) adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada jaringan serviks. Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada perempuan dibandingkan dengan kanker lainnya di Indonesia. Indonesia kaya akan tanaman tradisional yang secara turun-temurun digunakan untuk mengobati kanker serviks, antara lain, daun salam (Eugenia polyantha) dan daun sirih merah (Piper crocatum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kandungan fitokimia ekstrak masing – masing daun yang dihasilkan dari ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dan sokletasi (2) jalur apoptosis sel HeLa (3) Efek dari pemberian ekstrak baik secara tunggal maupun kombinasi terhadap Fas/CD95 yang bertranslokasi ke dalam nukleus sel. Komponen fitokimia ekstrak dievaluasi secara kualitatif. Aktivitas antikanker ekstrak dievaluasi melalui imunositokimia Fas/CD95 untuk mengetahui jalur apoptosis sel. Penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa (1) Secara kualitatif didapatkan komponen fitokimia pada ekstrak daun salam dan daun sirih merah dari metode maserasi maupun sokletasi positif mengandung alkaloid, flavonoid, dan tannin. (2) Dari analisa data menggunakan oneway-ANOVA dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak secara tunggal dapat meningkatkan ekspresi Fas/CD95 (p=0,000), dan pemberian ekstrak secara kombinasi juga dapat meningkatkan ekspresi Fas/CD95 (p=0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa jalur kematian atau apoptosis sel Hela dengan pemberian ekstrak baik secara tunggal maupun kombinasi adalah melalui jalur ekstrinsik. (3) Pada penelitian juga didapatkan adanya Fas/CD95 ke dalam nukleus sel HeLa, dan dari uji oneway-ANOVA dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak secara tunggal dapat meningkatkan atau memicu Fas/CD95 untuk bertranslokasi ke dalam nukleus (p=0,025), dan pemberian ekstrak secara kombinasi juga dapat meningkatkan atau memicu Fas/CD95 yang bertranslokasi ke dalam nukleus (p=0,014)