Ekstrak Daun Sudamala (Artemisia vulgaris) sebagai Proapoptosis pada Sel Kanker Payudara MCF-7

Kanker payudara saat ini merupakan masalah global yang harus diperhatikan. Penilaian proliferasi dan apoptosis dapat untuk mengevaluasi pertumbuhan atau pengurangan massa tumor terhadap respon kemoterapi, radioterapi dan akhir-akhir ini dengan terapi hormonal. Terapi tersebut seringkali tidak terjangkau oleh masyarakat, maka dicari obat tradisional untuk pengobatan kanker. Ekstrak daun sudamala (Artemisia vulgaris) dengan kandungan eupatilin diharapkan menjadi salah satu alternatif obat yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Studi eksperimental dengan post-test only design dilakukan pada sel kanker MCF-7 in vitro. Pemberian ekstrak daun sudamala pada sel dilakukan dengan dosis 75 µg/ml, 150 µg/ml, 300 µg/ml dan kelompok kontrol. Apoptosis sel kanker diperiksa menggunakan TUNEL assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak artemisia menginduksi apoptosis pada kelompok uji dosis 75 µg/ml sebesar 0,4917%, dosis 150 µg/ml sebesar 0,8605%, dan dosis 300 µg/ml, sebesar 2,2730%. Kenaikan indeks apoptosis pada kelompok sel yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa semakin meningkatnya pemberian dosis ekstrak maka indeks apoptosis sel MCF-7 cenderung meningkat. Populasi sel kanker pada dosis 300 µg/ml menunjukkan tinggal 26% sel tersisa daripada kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sudamala (Artemisia vulgaris) dapat menginduksi apoptosis pada sel MCF-7 dengan hasil relatif kecil. Pada dosis 300 µg/ml terjadi penurunan sel sebesar 74% dari kontrol sel. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan penelitian lebih lanjut pada zat eupatilin pada daun Sudamala dan efeknya terhadap apoptosis sel atau mekanisme lain kematian sel secara molekuler