Hubungan Antara Status Pekerjaan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Serta Dukungan Bidan Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gribig

Salah satu upaya yang paling mendasar untuk menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang anak secara optimal adalah memberikan makanan terbaik bagi anak sejak lahir hingga usia dua tahun. Pola pemberian makanan terbaik bagi bayi dan anak menurut para ilmuan dunia dan telah menjadi rekomendasi WHO adalah memberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan. Namun tidak semua ibu memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya, karena pemberian ASI eksklusif itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control dilakukan terhadap 60 ibu-ibu yang memiliki bayi usia ≥ 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Gribig kota Malang pada tanggal 3 November sampai 8 Desember 2012. Variabel yang diukur adalah status pekerjaan, pendidikan, tingkat pengetahuan, serta dukungan bidan terhadap pemberian ASI eksklusif. Dari hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna (p<0,005) antara status pekerjaan (p= 0,000 OR= 24,750), tingkat pengetahuan (p= 0,002 OR= 5,675) serta dukungan bidan (p= 0,000 OR= 10,000) terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas gribig dan tidak ada hubungan yang bermakna antara Tingkat pendidikan terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas gribig (p= 0,559 OR= 0,710)