Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemberian Asi Eksklusif (Studi Kualitatif di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro

ASI eksklusif adalah pemberian sumber makanan berupa asi tanpa cairan atau makanan lainnya yang diberikan pada bayi selama 0-6 bulan. ASI eksklusif sudah diketahui keunggulannya, namun kecenderungan para ibu untuk tidak menyusui bayinya secara eksklusif semakin besar. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 15%. Padahal program-program pemerintah telah banyak dibuat yang tujuannya meningkatkan praktek ASI eksklusif di masyarakat. Pengamatan situasi perlu dilakukan kembali, agar dapat menentukan intervensi yang sesuai dengan akar permasalahan rendahnya pemberian ASI eksklusif di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dan jenis penelitiannya adalah deskriptif observasional eksploratif. Penelitian dilakukan di salah satu desa di wilayah kerja Puskesmas Bojonegoro yaitu Desa Mulyoagung. Informan terdiri dari 12 orang ibu yang tidak dapat melakukan ASI Eksklusif. Faktor predisposisi yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif 6 bulan adalah adanya ideologi makanan yang non-Eksklusif, sehingga tidak muncul motivasi yang kuat dari subjek untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya serta kurangnya pemahaman ibu tentang ASI Eksklusif. Faktor penguat yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif 6 bulan adalah kuatnya pengaruh keluarga dalam pengasuhan bayi secara non-ASI Eksklusif dan tenaga kesehatan yang belum menerapkan IMD dengan benar. Faktor pemungkin yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif 6 bulan adalah tidak adanya fasilitas rawat gabung serta kurangnya peran tokoh masyarakat dalam mendukung program ASI Eksklusif