Pengaruh Pemberian Antosianin dari Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Ungu dalam Menghambat Peningkatan Kadar Tumor Necrosis Factor-Alpha (TNF-α) Serum pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) denga

Aterosklerosis merupakan penyebab berbagai penyakit kardiovaskuler yang telah dianggap sebagai masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan proses aterosklerosis. Salah satu faktor yang berperan penting dalam proses aterosklerosis adalah respon inflamasi. Respon inflamasi akan menyebabkan banyak mediator inflamasi yang dilepaskan, salah satunya adalah TNF-α. Salah satu upaya pencegahan aterosklerosis yang sedang banyak diteliti adalah dengan antosianin sebagai antioksidan. Antosianin banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan salah satunya adalah ubi jalar ungu yang diketahui mempunyai efek sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian antosianin dari ubi jalar (Ipomoea batatas L.) varietas ungu terhadap kadar TNF-α serum tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi diet tinggi lemak. Studi eksperimental ini menggunakan desain penelitian post test only control group selama 94 hari. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi secara acak menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol negatif (diet normal), kontrol positif (diet tinggi lemak), perlakuan Fa (diet tinggi lemak + antosianin 5 mg/hari), perlakuan Fb (diet tinggi lemak + antosianin 10 mg/hari), dan perlakuan Fc (diet tinggi lemak + antosianin 20 mg/hari). Dari hasil uji statistik One Way ANOVA diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kadar TNF-α serum yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,691). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dosis antosianin 5 mg/hari, 10 mg/hari, dan 20 mg/hari tidak dapat secara signifikan menghambat peningkatan kadar TNF-α serum tikus yang diberi diet tinggi lema