Uji Efek Ekstrak Biji Gambas (Luffa acuntangula) pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus In Vitro.

Staphylococcus aureus merupakan bakteri normal atau sering disebut flora normal dalam tubuh manusia. Faktor yang membuat bakteri ini sangat penting karena Staphylococcus aureus sangat sering menyebabkan berbagai penyakit infeksi dalam tubuh seperti keracunan makanan, infeksi kulit sampai kajadian yang membahayakan yaitu sindroma syok toksik, serta yang tidak kalah penting kaitannya dengan kejadian multiresisten terhadap beberapa antibiotik. Biji gambas (Luffa acuntangula) mengandung senyawa saponin yang ini merupakan senyawa glikosida kompleks bermolekul tinggi yang mengandung gugus gula terutama glukosa, galaktosa, xylosa, rhamnosa atau methilpentosa yang berikatan dengan suatu aglikon hidrofobik (sapogenin) berupa triterpenoid atau steroid alkaloid yang berfungsi sebagai antimikroba melalui proses penghambatan sintesis dinding sel bakteri serta proses denaturasi protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak biji gambas (Luffa acuntangula) pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus in vitro. Desain penelitian ini adalah desain eksperimental laboratorium. Ekstrak etanol menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Metode dilusi tabung digunakan untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0% (kontrol positif), 25 %, 30 %, 35 %, 40 %, 45 %, 50 % dan 55 %. Pada penelitian ini KHM tidak dapat ditemukan dan KBM berada pada konsentrasi ekstrak 50%. Hasil penelitian menunjukkan secara signifikan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak biji gambas (Luffa acuntangula) menyebabkan penurunan tingkat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak biji gambas (Luffa acuntangula) memiliki efek antimikroba terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus in vitro