Hubungan Intake Calcium dan Magnesium dengan Tekanan Darah Pada Usia Dewasa di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Tahun 2012.

Hipertensi terjadi akibat faktor lingkungan, faktor genetik dan interaksi antara keduanya. Faktor lingkungan yang paling berdampak pada tekanan darah adalah faktor makanan atau pola makan, dimana faktor ini yang paling berperan dalam homeostasis tekanan darah. Kadar calcium di dalam darah penting karena calcium membuat jantung berkontraksi sedangkan magnesium berfungsi membantu otot jantung untuk relaksasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intake Calcium dan Magnesium terhadap tekanan darah pada usia 18-44 tahun di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Rancangan penelitian ini bersifat Cross Sectional dengan teknik sampling “Consecutive Sampling” pada sampel yang berjumlah 90 orang. Intake Ca dan Mg diperoleh dari pengukuran Weighing Food Record dan 24-Hours Food Recall . Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman Rank Correlation. Dari hasil uji statistik menunjukkan antara intake calcium dengan tekanan darah sistolik dan diastolik mempunyai p>0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan, sedangkan intake magnesium dengan tekanan darah sistolik diperoleh p =0,005, r=0,207 yang berarti ada hubungan yang signifikan, namun untuk tekanan darah diastolik tidak ada hubungan yang signifikan ( p >0,05). Intake Calcium dengan rerata 208,5±123 mg dan intake Mg dengan rerata 226,2±110,2 mg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara intake magnesium dan tekanan darah sistolik saja, namun keeratan hubungannya lemah dan berpola positif artinya semakin tinggi intake magnesium maka semakin meningkat tekanan darah sistolik. Sedangkan intake calcium tidak ada hubungan yang signifikan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik