Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan. Tugas Akhir

Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena masih sering timbul Kejadian Luar Biasa dengan angka kematian yang cukup tinggi, terutama pada bayi. Tingginya angka kejadian diare ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya oleh pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini pada bayi usia kurang dari 6 bulan. Fungsi faal yang belum optimal serta sistem imun yang belum sempurna mempermudah patogen untuk masuk ke dalam tubuh bayi sehingga terjadilah diare.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Rancangan dalam penelitian ini adalah case control, dimana peneliti membagi sampel menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok bayi yang menderita diare dan kelompok bayi non diare. Penelitian ini dilakukan terhadap bayi usia 0-6 bulan yang terdaftar sebagai pasien di Puskesmas Karangploso, Malang dengan teknik concecutive sampling dan fixed diseases sampling. Peneliti mendapatkan 60 responden dengan rincian 20 bayi dengan diare dan 40 bayi dengan non diare. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Coefficient Contingency dan didapatkan nilai p-value (0,001). Pada kelompok bayi dengan diare, 17 dari 20 ibu memberikan makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan, sedangkan pada kelompok bayi dengan non diare, hanya 15 dari 40 ibu yang memberikan makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara pemberian makanan pendamping ASI dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Disarankan agar perawat lebih meningkatkan pengawasan dan pendampingan praktek pemberian makanan pendamping ASI di masyaraka