Hubungan antara frekuensi pemberian KB suntik 1 Bulanan dengan peningkatan berat badan di Bidan Praktek Swasta Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo

Keluarga berencana adalah salah satu program nasional yang diterapkan oleh Pemerintah untuk mengatasi pertumbuhan penduduk. Penggunaan alat kontrasepsi merupakan bentuk dari program tersebut. Salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah KB suntik 1 bulanan. Penggunaan KB suntik memberikan efek tersendiri bagi akseptor, yaitu kenaikan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi pemberian KB suntik 1 bulanan terhadap kenaikan berat badan di bidan praktek swasta Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Metode yang digunakan adalah penelitian korelasi dengan teknik survey yang dilakukan terhadap 105 pengguna KB suntik 1 bulanan. Waktu penelitian dilakukan pada 7 Desember 2012 sampai dengan 6 Januari 2013. Sampel dipilih dengan tehnik purposive sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah frekuensi pemberian KB suntik 1 bulanan dan peningkatan berat badan. Selanjutnya di hitung rata-rata peningkatan berat badan perbulan. Kemudian data di analisa dengan menggunakan uji Korelasi Pearson. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara frekuensi pemberian KB suntik 1 bulanan dengan peningkatan berat bada (r = 0,995; p = 0,000). Kesimpulannya adalah ada korelasi yang signifikan antara frekuensi pemberian KB suntik 1 bulanan terhadap kenaikan berat badan akseptor di Bidan Praktek Swasta Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Jadi semakin besar frekuensi pemberian KB suntik bulan maka akan semakin besar kenaikan berat badan yang dialam