Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Perubahan Jumlah IL-6 Pada Gingiva Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Actinobacillus actinomycetemcomitans

Inflamasi sering terjadi pada masyarakat, hal ini merupakan suatu respon terhadap cedera ataupun infeksi. Flavonoid yang terkandung dalam jeruk nipis dipercaya mampu menurunkan inflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap perubahan IL-6 pada gingiva tikus jantan galur wistar yang diinduksi Actinobacillus actinomycetemcomitans (Aa). IL-6 merupakan salah satu mediator penting proinflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratoris yang menggunakan pendekatan post test control group design. Subjek dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (diinduksi Aa tanpa pemberian ekstrak), kelompok kontrol negatif (tanpa diinduksi Aa dan tanpa diberi ekstrak) dan kelompok perlakuan dengan memberikan dosis 1,26 mg/100 g BB, 2,52 mg/100g BB serta 5,04 mg/100g BB setelah sebelumnya diinduksi Aa. Data dari jumlah IL-6 dianalisis dengan menggunakan analisis statistik Oneway ANOVA, Tukey HSD dan Regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perbedaan jumlah IL-6 yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Pada perlakuan 1 dengan perlakuan 2 dan antara perlakuan 2 dengan perlakuan 3 didapatkan perbedan yang tidak bermakna sedangkan untuk perlakuan 1 dengan perlakuan 3 didapatkan perbedaan yang bermakna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dapat menurunkan jumlah IL-6