Pebandingan Efektifitas Ekstrak Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) dengan Fluconazole Sebagai Antifungal Pada Pertumbuhan Candida albicans.

Candida albicans (C. albicans) merupakan flora normal yang menetap di sekitar rongga mulut dan vagina, dan menjadi patogen bila terjadi penurunan pertahanan tubuh. Insidensi penyakit jamur yang disebabkan oleh C. albicans ini mencapai 79%. Sedangkan Fluconazole masih sering menimbulkan efek samping dari ringan hingga berat. Sirih merah diketahui memiliki kandungan minyak atsiri, flavonoid, alkaloid dan tannin yang memiliki aktifitas sebagai antifungal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas ekstrak daun sirih merah dengan Fluconazole terhadap pertumbuhan C. albicans. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental laboratoris. Pengujian Kadar Hambat Minimal (KHM) dilakukan dengan agar dilution test, pengujian Kadar Bunuh Minimal (KBM) dilakukan dengan tube dilution test, dan perbandingan pertumbuhan C. albicans menggunakan data KBM. Analisis data secara statistik dilakukan dengan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil yang diperoleh adalah KHM ekstrak daun sirih merah adalah 396 mg (konsentrasi 12%) dan KBM pada 990 mg (Konsentrasi 30%). KHM Fluconazole adalah 400 μg dan KBM pada 900 μg. Efektifitas ekstrak daun sirih merah 891 mg tidak berbeda bermakna dengan Fluconazole 500 μg (p=0,885), demikian pula antara ekstrak daun sirih merah 924mg dengan Fluconazole 600μg (p=0,248), ekstrak daun sirih merah 957 mg dengan Fluconazole 800 μg (p=0,317) dan ekstrak daun sirih merah 990 mg dengan Fluconazole 900 μg (p=1). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih merah kurang kuat efektifitasnya dibandingkan Fluconazole