Hubungan Antara Body Image Dengan Status Gizi Remaja Putri di SMA Katolik Frateran Malang

Usia remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang disebut pubertas. Di usia ini, anak mulai menentukan sendiri makanan yang disuka dan sering tanpa memperhitungkan aspek gizi. Hal ini bisa terjadi karena adanya konsep body image yang negatif yang akan berdampak terhadap status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara body image dengan status gizi remaja putri di SMA Katolik Frateran Malang. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional pada 70 siswi kelas X dan XI di SMA Katolik Frateran Malang dan pengambilan sampel dengan purposive sampling didasarkan pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah persepsi body image, asupan makan, dan status gizi. Hasil penelitian didapatkan 60% remaja berstatus gizi normal, 28,6% berstatus gizi kurang dan 11,4% berstatus gizi overweight. Sebanyak 32,9% remaja putri memiliki persepsi body image positif dan 67,1% remaja putri memiliki persepsi body image negatif. Dengan uji Spearman didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi body image dengan asupan energi (p = 0,835) dan asupan protein (p = 0,271). Terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan status gizi remaja putri (p = 0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah body image tidak mempengaruhi asupan makan namun ada kecenderungan pengaruhnya dari keberanekaragaman makanan yang dikonsumsi sehingga body image mempengaruhi status gizi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel-variabel yang terkait serta bagi instansi terkait dapat memberikan sosialisasi tentang promosi kesehatan dan pendidikan gizi yang benar terkait body image, pengaturan berat badan, dan pola konsumsi yang baik dan benar di usia remaja