Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Resistensi Antibiotik dengan Perilaku Penggunaan Antibiotik yang Irasional Pada Pasien di Puskesmas Rampal Celaket Malang.

Antibiotik adalah pengobatan pertama yang digunakan untuk mengobati infeksi yang hanya diakibatkan oleh bakteri. Namun masih banyak yang belum mengetahuinya dan tidak tahu bagaimana menggunakan antibiotik dengan tepat. Penggunaan antibiotik yang irasional dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik dan ini sangat berbahaya. Oleh sebab itu, peneliti ingin menganalisa hubungan tingkat pengetahuan tentang bahaya resistensi antibiotik dengan perilaku penggunaan antibiotik yang irasional pada pasien. Rancangan penelitian yang digunakan adalah correlational study dengan desain cross sectional . Populasi penelitian adalah pasien yang menggunakan antibiotik di Puskesmas Rampal Celaket Malang, sedangkan pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Jumlah sample penelitian 53 responden, dan instrumen penelitian menggunakan quesioner. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang bahaya resistensi antibiotik kurang (49%), dan perilaku penggunaan antibiotik responden sebagian besar irasional (68%). Analisa data menggunakan teknik Spearmen rho dan didapatkan hasil yaitu nilai koefisien korelasi sebesar 0,541 yang berarti kekuatan hubungan sedang dengan arah hubungan linier atau positif. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0.000 < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang bahaya resistensi antibiotik dengan perilaku penggunaan antibiotik yang irasional. Untuk itu diperlukan peran aktif seluruh tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat seperti memberikan penyuluhan terutama tentang penggunaan antibiotik yang tepat untuk mencegah penggunaan antibiotik yang irasional